Langsung ke konten utama

Postingan

Perangkat Lunak Repository

Perangkat Lunak Repository Repository perguruan tinggi kini menjadi platform penting untuk berbagi organisasi menghasilkan pengetahuan. Repositori perguruan tinggi adalah koleksi digital dari sebuah penelitian kelembagaan dan intelektual Output yang umumnya mengandung dalam bentuk artikel, tesis, disertasi, bab buku dan bentuk audio visual, dll. Untuk membangun Repository perguruan tinggi, berikut hal-hal yang harus diambil ke dalam pertimbangan: Hardware: Server PC, Jaringan internet, dll  Software: OS, software repository yang berbasis open source seperti Dspace, Eprints,  SLiMS, dll Staf terlatih: Skilled Profesional yang dapat menangani instalasi repository perguruan tinggi, mengelola dan pengembangan.  Isi: Theses, disertasi, laporan, bab buku dll  Perpetual Lisensi: Penulis memberikan hak kepada institusi untuk melestarikan dan mendistribusikan mereka bekerja dalam repositori. Ada sejumlah software repository yang telah digunakan oleh sebagaian besar perguruan tinggi di Indones
Postingan terbaru

Tokoh Pustakawan

Blasius Sudarsono Blasius Sudarsono, tumbuh di lingkungan pendidik karena orang tuanya adalah guru SD. Beliau lahir di Solo, 2 Februari 1948. Pak Dar kecil sering mengutak-atik barang elektronik. Tak heran ia terobsesi menjadi seorang ilmuwan. Pak Dar kuliah di jurusan fisika murni UGM hingga tingkat sarjana muda (1979) dan mendapat gelar Master of Library Studies dari University of Hawaii, USA (1979). Mengawali karirnya sebagai pustakawan di Pusat Perpustakaan, PDIN (1973) dengan klasifikasi tugas dan analisis subjek, hingga menjadi Kepala PDII-LIPI (1990-2001).  Blasius Sudarsono, atau Pak Dar (panggilan akrabnya), bukanlah sosok asing dalam dunia kepustakawanan Indonesia. Sebagai seorang Pustakawan Utama LIPI yang telah bekerja hampir 40 tahun, beliau adalah sosok sepuh yang diteladani, digugu dan ditiru. Blasius Sudarsono adalah sang pemerhati kepustakawanan, yang tidak pernah mengenal lelah dalam memikirkan kemajuan bidang perpustakaan. Aktif menulis buku, aktif dalam pertemuan-pe

Sistem Layanan Perpustakaan

Sistem Layanan Perpustakaan Secara umum sistem layanan perpustakaan ada dua macam, yaitu system layanan terbuka ( open acces)  dan sistem layanan tertutup ( closed acces) . Kedua sistem layanan ini memiliki keuntungan dan kelemahannya masing-masing, yang akan kita bahas pada uraian berikut: Sistem Layanan Terbuka ( Open Acces ) Sistem layanan terbuka adalah sistem yang memberikan kebebasan kepada pengunjung untuk memasuki ruangan koleksi perpustakaan, melihat-lihat, membuka-buka, dan mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkannya. Sistem layanan terbuka merupakan cara yang dapat membantu pengguna perpustakaan untuk mecari informasi yang dibutuhkan secara langsung ke rak. Pada perpustakaan perguruan tinggi yang melayanai civitas akademika dan koleksi yang banyak biasanaya menggunakan sistem layanan terbuka. Keuntungan menggunakan sistem layanan terbuka, antara lain: Pengunjung dapat melakukan browsing (melihat-lihat koleksi sehinggan mendapatkan pengetahuan yang